Laman

Sabtu, 22 Desember 2012

FUNGI (JAMUR)


FUNGSI (JAMUR)
Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycota berasal dari kata mykes (Yunani), disebut juga fungi (Latin). Ada beberapa istilah yang dikenal untuk menyebut jamur,
a)      mushroom yaitu jamur yang dapat menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang dapat dimakan,
b)      mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang, dan
c)      khamir yaitu jamur bersel satu. Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler.

CIRI-CIRI KINGDOM FUNGI

1.      Eukariotik (memiliki inti sel)
2.      Umumnya multiseluler, ada juga yang  uniseluler.
3.      Reproduksi dengan pembentukkan spora
4.      Tubuh disusun oleh benang-benang yang disebut hifa. Hifa-hifa bersatu membentuk miselium. Ada pula yang miseliumnya berkembang membentuk tubuh buah.
5.      Dinding sel mengandung kitin
6.      Tidak punya khlorofil
7.      Dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan.
8.      Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik).


    Cara hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia.

STUKTUR TUBUH FUNGI


Jamur dapat berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Perkembang biakan aseksual dapat dilakukan dengan fragmentasi miselium (thalus) dan pembentukan spora aseksual. Ada 4 cara perkembang biakan dengan fragmentasi thalus yaitu,
a.       pembentukan tunas, misalnya pada khamir,
b.      blastospora, yaitu tunas yang tumbuh menjadi spora, misalnya pada Candida sp.,
c.       arthrospora (oidium), yaitu terjadinya segmentasi pada ujung-ujung hifa, kemudian sel-sel membulat dan akhirnya lepas menjadi spora, misalnya pada Geotrichum sp., dan
d.      chlamydospora, yaitu pembulatan dan penebalan dinding sel pada hifa vegetatif, misalnya pada Geotrichum sp. Spora aseksual terbentuk melalui 2 cara. Pada jamur tingkat rendah, spora aseksual terbentuk sebagai hasil pembelahan inti berulang-ulang. Misalnya spora yang terbentuk di dalam sporangium. Spora ini disebut sporangiospora. Pada jamur tingkat tinggi, terbentuk spora yang disebut konidia. Konidi terbentuk pada ujung konidiofor, terbentuk dari ujung hifa atau dari konidi yang telah terbentuk sebelumnya.

Perkembang biakan secara seksual, dilakukan dengan pembentukan spora seksual dan peleburan gamet (sel seksual). Ada dua tipe kelamin (mating type) dari sel seksual, yaitu tipe kelamin + (jantan) dan tipe kelamin – (betina). Peleburan gamet terjadi antara 2 tipe kelamin yang berbeda. Proses reproduksi secara seksual dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
1.      plasmogami yaitu meleburnya 2 plasma sel,
2.      kariogami yaitu meleburnya 2 inti haploid yang menghasilkan satu inti diploid, dan
3.      meiosis yaitu pembelahan reduksi yang menghasilkan inti haploid. Bentuk dan cara reproduksi jamur sangat beraneka ragam, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan jamur tersebut.

C. KLASIFIKASI JAMUR
Jamur dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan cara reproduksi seksualnya, antara lain:
1.      ZYGOMYCETES
Ciri-ciri umum :
a.    Heterotrof saprofit
b.    Tubuh disusun oleh hifa dan miselium.
c.    Hifa tidak bersekat.
d.   Spora dihasilkan oleh sporangium.
e.    Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
·                     Aseksual : fragmentasi miselium atau spora vegetative, dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
·                    Seksual   : pembentukan zygospora, dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung.
f.     Contoh :
·         Rhizopus nigricans,  Pembusukan pada makanan
·         Mucor javanicus,  Pembuatan tape
·         Rhizopus oryzae,  Pembuatan tempe
·         Mucor mucedo,  Pengurai kotoran hewan


s
1.    ASCOMYCETES
Ciri jamur ini mempunyai hifa bersepta, dan dapat membentuk konidiofor. Secara vegetatif dapat berkembang biak dengan potongan hifa, dan pada beberapa jenis dapat menghasilkan konidia secara aseksual. Fase konidi jamur ini disebut juga fase imperfect. Fungi yang hanya dalam bentuk fase imperfect disebut fungi imperfecti (Deuteromycetes). Secara generatif dapat membentuk badan buah yang disebut askokarp, yang di dalamnya terdapat askus (kantong) yang menghasilkan askospora. Askospora merupakan hasil kariogami dan meiosis. Pembentukan askospora ada 4 cara, yaitu:
a.       Konyugasi langsung seperti pada khamir.
b.      Pembelahan sel miselium.
c.       Peleburan sel-sel kelamin kemudian oogonium menjadi askus.
d.      Dari hifa askogen timbul organ-organ tertentu yang mengandung inti rangkap. Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan 3 macam askus, yaitu:
·         Cleistothecium, bentuknya bulat, kasar dan tidak mempunyai lubang khusus untuk jalan keluarnya spora.
·         Perithecium, bentuk bulat seperti labu, mempunyai osteol untuk jalan keluarnya spora.
·         Apothecium, bentuk seperti cawan atau mangkuk, bagian permukaan terdiri atas himenium yang mengandung askus-askus dalam lapisan palisade, dari lapisan tersebut dapat dilepaskan askospora.
Contoh adalah genus Aspergillus dan Penicillium. Jamur ini umumnya dapat menghasilkan pigmen hitam, coklat, merah, dan hijau. Pigmen tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis jamur tersebut. Jamur ini umumnya dapat merombak bahan organik seperti kayu, buah, kulit, dan sisa-sisa tanaman. Spesies seperti Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti dapat digunakan untuk flavour (aroma). Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum untuk produksi antibiotik penisilin. Jamur Aspergillus niger untuk fermentasi asam sitrat, Aspergillus oryzae dan Aspergillus wentii untuk fermentasi kecap.

2.      BASIODIOMYCETES
Ciri khusus jamur ini yaitu mempunyai basidium yang berbentuk seperti gada, tidak bersekat, dan mengandung 4 basidiospora di ujungnya. Pada jamur tertentu mempunyai hymenium atau lapisan-lapisan dalam badan buah. Hymenium terdapat pada mushroom, maka disebut juga Hymenomycetes.


Hymenium terdiri dari basidia, hifa steril, parafisa, dan cysts. Basidia berasal dari hifa dikariotik, sel ujungnya membesar, inti ikut membesar, 2 inti melebur menghasilkan 1 inti diploid, kemudian membelah reduksi menjadi 4 inti haploid yang menjadi inti basidiospora. Tipe kelamin basidiospora terdiri atas 2 negatif dan 2 positif. Akumulasi basidiospora dapat dilihat dari warnanya, yaitu seperti tepung halus berwarna coklat, hitam, ungu, kuning, dan sebagainya. Contoh jamur ini adalah Pleurotus sp (Jamur Tiram), Cyantus sp. dan khamir Sporobolomyces sp.

2.      DEUTEROMYCETES (FUNGI IMPERFECTI)
Semua jamur yang tidak mempunyai bentuk (fase) seksual dimasukkan kedalam kelas Deuteromycetes. Jamur ini merupakan bentuk konidial dari klas Ascomycetes, dengan askus tidak bertutup atau hilang karena evolusi. Jamur ini juga tidak lengkap secara seksual, atau disebut paraseksual. Proses plasmogami, kariogami dan meiosis ada tetapi, tidak terjadi pada lokasi tertentu dari badan vegetatif, atau tidak terjadi pada fase perkembangan tertentu. Miseliumnya bersifat homokariotik. Contoh jamur ini adalah beberapa spesies Aspergillus, Penicillium, dan Monilia.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More