Laman

The Beauty Of Orchid

Anggrek atau Orchidaceae termasuk dalam keluarga tanaman bunga-bungaan. Anggrek terdapat pada hutan yang gelap, di lereng yang terbuka, pada batu karang yang terjal.

The Family Love

Wahai orang orang yang beriman jaga diri dan keluarga kalian dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan. (TQS.At-Tahrim:6).

The Close Friend's

Siapa pun tidak akan merasakan manisnya iman, hingga ia mencintai seseorang tidak karena yang lain kecuali karena Allah semata (HR.Bukhari).

The Exotic Grasses

"Dan Allah-lah yang menumbuhkan rumput rumputan (TQS.Al-A'la:4).

The Natural Universal

“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan” (An Nisaa’: 14).

Sabtu, 19 Januari 2013

FISIOLOGI TUMBUHAN


FISIOLOGI TUMBUHAN

Pengangkutan Air dan Mineral pada Tumbuhan
1. Absorpsi dan Transpor Air pada Tumbuhan

Air merupakan bagian terbesar dari tubuh makhluk hidup. Pada tumbuhan 70% lebih berat tubuhnya terdiri dari air. Air tersebut dipertahankan supaya tumbuhan tetap hidup. Air dalam jaringan tubu tumbuhan berada dalam keseimbangan antara air yang hilang dengan air yang diperoleh dari tanah.
            Beberapa fungsi air pada tumbuhan:
a.      Air merupakan bagian protoplasma, kekurangan air protoplasma tumbuhan menjadi viaktif atau dapat mati.
b.      Sebagai pelarut dan sebagai ”carrier” untuk berbagai bahan.
c.      Berfungsi dalam proses metabolisme
d.      Sebagai sumber atom hidrogen untuk reduksi dari CO2 dalam reaksi fotosintesis
e.      Berperan dalam proses gerakan dan masuknya bahan-bahan.
f.        Membantu pengangkutan bahan-bahan pada tumbuhan.
g.      Berperan dalam regulasi suhu.

Air Tanah
Tumbuhan mengabsorpsi air tanah dengan akarnya. Air yang ada di dalam tanah terdapat berbagai bentuk. Sumber air tanah ialah air hujan. Tidak semua air hujan dapat masuk ke dalam tanah. Air dapat masuk ke dalam tanah melalui pori-pori di antara partikel-partikel tanah yang dipengaruhi oleh gravitasi. Air tanah semacam ini disebut air gravitasi (gravitational water). Jumlah air tanah maksimum yang tertinggal sehabis air keluar dari tanah akibat gravitasi disebut kapasitas lapangan. Air di dalam tanah ini terdapat dalam 3 bentuk air kapiler, air higroskopik dan air yang terikat secara kimia. Air kapiler dapat diambil oleh tumbuhan, sedangkan air higroskopik tidak dapat diambil oleh tumbuhan dan tumbuhan akan layu

Akar
          Bagian akar yang dapat menyerap air adalah di daerah ujung akar. Daerah ujunng akar dibedakan menjadi 3 zona yaitu zona sel meristimatik, zona perpanjangan dan zona penyerapan (absorpsi). Zona absorpi terdiri atas 3 macam sistem jaringan yaitu : dermal (epidermis), korteks dan stele. Epidermis banyak yang membentuk bulu-bulu akar. Korteks berupa sel-sel endodermis, perisekel, xilem dan floeem.



   Bagian-bagian akar terdiri dari:
  1. Bulu Akar’
Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis yang mempunyai fungsi untuk penyerapan air. Dinding bulu akar terdiri atas selulosa dan pektin yang kedua-duanya bersifat hidrofilik dan mempunyai daya serap yang besar terhadap air.
  1. Endodermis
Disebelah luar Stele dikelilingi oleh selapisan sel khusus disebut Endodermis. Endodermis mengalami penebalan dinding sel yang disebut Strip Caspari, air dapat masuk stele melalui sel peresap (Passage Cells). Pada beberapa jenis monokotil tidak ditemukan sel peresap tetapi penyerapan air tidak terganggu.
  1. Xilem
Xilem terdiri dari trakeid, pembuluh kayu dan parenkim. Noktah terdapat pada dinding radial dari trakeid dan trakea sehingga memudahkan gerakan air masuk ke dalamnya. Penebalan sel ini juga tidak mengganggu jalannya air karena lignin sifatnya hdrofilik dan mudah dilalui air.

Pengambilan Air Oleh Akar
          Air masuk dari luar berupa air tanah harus melalui bulu akar (epidermis), korteks, endodermis dan perisikel. Dinding radial sel endodermis mempunyai penebalan dari suberin atau lignin yang kedap air. Air tanah akan masuk akar jika potensial air pada akar lebih rendah dari potensial air di tanah. Rendahnya potensial air pada xilem disebabkan hilangnya air oleh proses transpirasi pada daun tumbuhan. Potensial air pada tanah disebabkan adanya potensial osmotik dan potensial matriks. Pada tanah yang kering potensial airnya turun karena tumbuhan tidak mampu untuk mengambil air dari tanah. Batas terendah kandungan air tanah dapat dilihat dari kelayuan pada daun tumbuhan, mulut daun menutup dan pengambilan air sangat kurang.

Pengangkutan Air
       Air bergerak dari akar sampai ke daun melalui xilem, yaitu melalui pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Parenkim xilem mempunyai fungsi untuk transpor ke arah lateral. Pengangkutan air melalui xilem dapat terus berlangsung meskipun xilem mati. Ini membuktikan bahwa tenaga untuk mendorong air bukan berasal dari xilem itu sendiri. Pembuluh kayu sebagai kapiler hanya dapat menaikkan air sedikit saja. Teori tekanan akar menyatakan bahwa adanya tekanan akar menyebabkan absorpsi secara aktif oleh akar.

Pengangkutan Mineral
          Mineral diangkut malalui xilem dari akar ke daun. Mineral dipergunakan tumbuhan untuk menyusun bahan organik, misalnya  fosfor dan nitrogen. Tidak semua unsur yang dipindahkan pada daun tetap disimpan pada daun. Pemindahan mineral terjadi terutama sebelum daun gugur melalui floem. Pada batang mineral dapat diangkut ke atas atau ke bawah pada floem menuju daun muda dan juga ke ujung batang atau akar. Mineral yang masih ada pada daun jika daun gugur akan kembali dipergunakan oleh tumbuhan setelah terjadi penguraian. Karena itu mineral cukup tersedia untuk tumbuhan.
         
Pengangkutan Bahan Organik
       Bahan organik seperti gula, asam amino dan hormon diangkut melalui floem. Bahan organik dapat bergerak ke atas dari ujung batang yang sedang tumbuh bergerak ke bawah yaitu ke tempat penimbunan di akar diangkut melalui floem. Pengangkutan bahan organik pada floem disebut Translokasi. Kecepatan translokasi beberapa kali kecepatan difusi.

2.   Osmoregulasi Pada Tumbuhan
Pada tumbuhan darat kehilangan air merupakan masalah yang sama dengan hewan. Tumbuhan banyak kehilangan air melalui transpirasi dan penguapan melalui daun. Untuk tumbuhan yang hidup pada tanah yang cukup air kehilangan air akan segera diganti dengan pengambilan air dari tanah. tunbuhan yang tidak mempunyai masalah mengenai penggantian air yang hilang karena transpirasi dan penguapan disebut tuinbuhan mesofil (mesophyle). Berbagai jenis tumbuhan di daerah yang kering dan harus menyesuaikan diri agar tidak mengalami kekeringan dengan berbagai cara. Tumbuhan tersebut temasuk tumbuhan serofit (xerophyte).
Beberapa jenis tumbuhan mempunyai jaringan yang toleran terhadap kekeringan. Pada umumnya tumbuhan ini dapat mempertahankan diri terhadap perubahan kandungan air pada tubuhnya lebih daripada hewan. Di antaranya ada yang mempunyai penyesuaian tinggi, sehingga jaringannya kering, jaringannya akan kembali normal jika mendapat cukup air. Hal seperti ini terdapat pada beberapa jenis tumbuhan gurun dan juga pada berbagai jenis lumut dan paku-pakuan.
Banyak tumbuhan dapat mempertahankan hidupnya pada masa kering dengan spora dan bijinya. Protoplasma spora dan biji sangat menjadi kering dan dilindungi oleh selaput yang keras. Pada kondisi ini spora dan biji tetap hidup untuk periode yang panjang dan dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru jika air cukup dan kondisi yang baik. Biasanya tumbuhan gurun semacam ini tumbuh dan dewasa pada yang singkat. Setelah biji dihasilkan dan tersebar, tumbuhan mati, biji tetap dalam keadaan dorman sampai turun hujan tahun berikutnya.
Beberapa jenis tumbuhan gurun memiliki akar yang sangat dalam menembus tanah gurun untuk memperoleh air. Tumbuhan lain mempunyai akar superfisial yang tumbuh ke arah horizontal dekat permukaan tanah. Dengan demikian tumbuhan tadi dapat mengambil air sebanyak-banyaknya jika terjadi hujan gerimis singkat.
Adapula adaptasi lain bagi tumbuhan yang hidup di daerah kering ialah dnegan cara menyimpan air pada sel-sel perenkim yang besar baik pada batang maupun pada daun. Dengan demikian jaringan batang dan daun menjadi berair dan tumbuhan demikian disebut sukule. Banyak tumbuhan gurun yang mempunyai batang sukulen, daun pada tumbuhan tersebut biasanya mengalami reduksi.
Berbagai cara tumbuhan sukulen mempertahankan air yang dikandungnya, yaitu dengan:
a.    Mengurangi jumlah stoma. Stoma berada pada satu lekukan yang mungkin rnempunyai rambut-rambut halus sehingga penguapan diperkecil. Beberapa jenis tumbuhan dalam keadaan kering daunnya menggulung, sehingga penguapan makin diperkecil.
b.    Adaptasi secara fisiologis dengan cara stoma menutup pada siang hari dan membuka pada malam hari. Misalnya, tumbuhan crassulaceae pada malam hari stoma membuka dan terjadi proses pengambilan CO2. Fotosintesis mirip tumbuhan C4, tetapi OO2 diambil pada malam hari untuk memproduksi asam malat. Pada siang hari asam malat diubah menjadi CO2 dan asam piruvat dan CO2. CO2 masuk daur Calvin. Dan yang terpenting menutupnya stonia pada siang hari ialah untuk mengurangi penguapan.
Transpirasi tidak terbatas pada stoma tapi juga melaiui kutikula. Transpirasi kutikula pada tumbuhan serofit sangat kecil karena kutikula menjadi tebal dan mempunyai lapisan lilin yang inpermeabel. Tumbuhan di daerah bermusim pada musim dingin kekurangan air karena air menjadi beku, untuk mengatasi masalah ini tumbuhan tertentu meluruhkan daunnya sebelum terjadi musim dingin (meranggas). Demikian pula pohon jati akan meranggas pada musim kering untuk mengurangi kehilangan air.
Tumbuhan yang hidup di pantai rnempunyai masalah untuk mengambil air yang mempunyai tekanan osmotik tinggi dibandingkan dengan tekanan osmotik air tanah biasa. Tumbuhan tersebut biasa disebut. tumbuhan halofit. Untuk mengatasi hal ini dilakukan dengan dua cara yaitu
1.     Sel-sel akar mempunyai tekanan osmotik yang lebih besar dibandingkan akar tumbuhan biasa sehingga dapat mengambil air dengan cara osmosis.
2.     Berbagai tumbuhan dapat menyimpan air yang menyebabkan tidak terjadi kekurangan air pada waktu air di sekeliling akarnya mempunyai tekanan osmotik tinggi. Hal ini terjadi pada daerah pasang surut pantai yang berlumpur. Selain itu tumbuhan mempunyai cara uncuk membuang kelebihan air.
Hal ini terjadi pada waktu kelembaban tinggi dan suhu tidak begitu tinggi. Caranya ialah dengan gutasi. Gutasi terjadi jika air yang berlebih tidak habis dengan transpirasi. Air dikeluarkan melaiui struktur khusus di ujung tulang daun yang letaknya di ujung atau di tepi daun yang disebut hidotoda.

Latihan
1.      Mengapa air sangat penting dan diperlukan oleh makhluk hidup dalam hal ini tumbuhan? Jelaskan!
2.      Bagaimana mekanisme pengambilan air oleh akar? Jelaskan!
3.      Sebutkan 3 bagian akar dan fungsinya masing-masing!
4.      Pengangkutan mineral dan pengangkutan bahan organik melalui cara yang berbeda. Jelaskan!
5.      Tumbuhan sukulen dapat mempertahankan airnya dalam jangka waktu lama. Jelaskan bagaimana caranya!
6.      Tumbuhan pantai atau tumbuhan halofit mempunyai cara tersendiri dalam pengambilan air. Jelaskan!

Rangkuman
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabole = berubah. Pada makhluk hidup banyak reaksi kimia yang terjadi secara simultan. Jika kita melihat reaksi kimia satu persatu, akan sulit memahami aliran energi yang terjadi di dalam sel. Untuk memahami metabolisme sel ada beberapa hal penting, yaitu:
a.      Semua reaksi kimia yang terjadi di dalam sel melibatkan enzim.
b.      Reaksi-reaksi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam suatu lintasan. Dalam satu lintasan bisa terdiri dari 12 atau lebih reaksi (tahap). Setiap lintasan mempunyai fungsi tersendiri bagi sel atau organisme yang bersangkutan.
Seluruh reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh dibantu oleh enzim atau biokatalisator. Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu sama lain. Jika suatu molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat pada enzim disebut sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan molekul produk ini dapat menjadi substrat bagi molekul lain. Ada 2 teori mengenai kena enzim, yaitu teori gembok-anak kunci dan induced fid.
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Penguraian suatu senyawa dapat menghasilkan energi. Energi itu berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu persenyawaan. Semakin kompleks persenyawaan kimia itu, semakin banyak ikatan kimia yang menyusunnya, dan akan semakin besar energi yang dilepaskannya. Akan tetapi energi itu tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi itu diubah terlebih dahulu menjadi persenyawaan adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan oleh sel sebagai sumber energi terpakai.


Minggu, 13 Januari 2013

HEWAN INVERTEBRATA

 
 HEWAN INVERTEBRATA

Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.Filum-filum hewan invertebrate.
  a. Filum protozoa Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.

Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas: 1) Kelas hewan berambut getar (ciliata) 2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda) 3) Kelas hewan berspora (sporozoa) 4) Kelas hewan berbulu cambuk (flagellata)

b. Filum porifera (hewan berpori)
Filum Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons.
Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca

Ciri-ciri umum Porifera
1.    Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
2.    Tubuh terdiri atas banyak sel.
3.  Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
4.    Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.
5.    Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).
6.   Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
7.   Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.
8.   Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan.
9.   Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.
10.  Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
 
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

c. Filum coelenterata (hewan berongga)
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata
1.    Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
2.    Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
3.    Bentuk tubuhnya simetri radial.
4.    Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.
5.    Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.
6.    Bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
 
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoa

d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.
Ciri-ciri Platyhelmintes
1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
2.  Susunan tubuhnya simetri bilateral.
3.  Merupakan hewan triploblastik aselomata.
4.  Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.
5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.
 
 Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)
e. Filum Nemathelmintes (Nematoda)
Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.
Ciri-ciri Nemathelmintes
1.Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.
2.  Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
3.  Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
4.  Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.
5.  Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
6.  Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.

f.    Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen.
Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang.

Ciri-ciri Annelida
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.

g.    Filum Mollusca (hewan lunak)
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.
Ciri-ciri Mollusca
1. Merupakan hewan triploblastik.
2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.
5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.
6.    Mollusca bersifat hermoporit
 
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura

h. Filum echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.
Ciri-ciri Echinodermata
1.Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
2.Semua anggota hewan ini hidup di laut.
3.Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.
4.Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
5.  Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral(sistem pompa air).
6. Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
 
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)

i. Filum antropoda
Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya. Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit.
Ciri-ciri Anthropoda
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2.Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
3.Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.
4.Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
5. Merupakan hewan bilateral simetris.
6.  Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna.
7.  Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
8.  Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia.
9.Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).

 
 Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)

Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

b. Sistem pencernaan pada golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

c. Sistem pencernaan pada hewan insecta
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.


dikutib dari blog http://ulinnuha-92.blogspot.com/. jazakillah ukhty ulin... :)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More