Laman

Rabu, 09 Januari 2013

Proses Terjadinya Mimpi



Proses Terjadinya Mimpi
“Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan semua urusanku kepada-Mu dan aku bentangkan punggungku di hadapan-Mu dengan penuh harapan dan rasa takut dari-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan (meminta) keselamatan melainkan kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau telah turunkan dan Nabi yang Engkau telah utus”
Pernahkah Anda bermimpi ? bagaimana proses terjadinya mimpi ?. pertanyaan yang sederhana tapi susah menjawabnya. semua orang pasti pernah mengalami sebuah mimpi atau biasa di sebut dengan bunga tidur. Sepertiga umur manusia dihabiskan untuk tidur. Selama tidur, tubuh manusia beristirahat dan otak mengolah informasi yang diserap di sepanjang hari sebelumnya. Tidur adalah kegiatan alami dan penting, sebagai dari daur bangun dan tidur selama 24 jam. Tidur adalah keadaan alih kesadaran dimana seseorang dapat dibangunkan dengan mudah dari tidurnya. Dengan tidur tersebut maka akan mengalami sebuah mimpi. mimpi adalah sebuah refleksi dari keinginan pikir bawah sadar manusia yang tidak dapat terwujud di dunia nyata.
Mimpi biasanya didefinisikan sebagai proses dari bayangan, perasaan, pergerakan, dan pikiran yang kita alami saat tertidur. Mimpi dapat dialami pada setiap fase dalam tidur kita, dan tidak harus selalu melibatkan rangsang tertentu (misalnya rangsangan Visual ). Mimpi disebabkan oleh proses biologis internal dalam tubuh.
beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel otak besar pada bagian belakang otak secara periodic pecah dalam selang waktu sekitar 90 menit dan mengirim rangsangan (stimuli) yang bersifat random ke bagian korteks (batang) pada otak. sebagai akibatnya, bagian memori, sensorik, control saraf, dan kesadaran pada otak terstimulasi secara acak yang berdampak adanya rangsangan pada puncak bagian korteks pada otak. menurut penelitian ini, proses di atas mengakibatkan kita mengalami apa yang kita sebut sebagai mimpi.
Sebagian psikoterapis berpendapat bahwa saat rangsangan neurology dari otak memicu proses terjadinya mimpi, isi atau representasi dalam mimpi dapat berasal dari kebutuhan, keinginan, atau harapan dari pikiran bawah sadar dan kehidupan sehari-hari pada orang yang mengalami mimpi tersebut.
Penjelasan ini dikenal sebagai penjelasan “phenomenological-clinical”, atau “top-down”. di lain pihak, penjelasan neurology atau “bottom-up”, menyatakan bahwa mimpi sama sekali tidak memiliki arti khusus. Di antara keduanya terdapat pendekatan yang disebut “context analysis”.
Nathaniel Kleitman pada tahun 1953 membuat suatu penemuan penting mengenai fase REM (Rapid Eye Movement) dalam tidur. fase ini ditandai dengan pergerakan bola mata yang cepat secara periodic yang terjadi baik pada manusia maupun hewan saat tertidur. dalam sebuah penelitian yang melibatkan sukarelawan sebagai subjek penelitian, saat tidur subjek penelitian dihubungkan dengan peralatan-peralatan EEG (Electro Encephalo Gram : pengukur gelombang otak), EGM (Electro Myo Gram : pengukur pergerakan otot), dan EOG (Elektr Oculo Gram : pengukur gerakan bola mata.
sekitar 90 % subjek yang dibangunkan dari tidur saat mengalami fase REM melaporkan bahwa mereka mengalami mimpi (sekitar 60 % sunjek yang dibangunkan sebelum mengalami fase REM juga melaporkan mengalami aktifitas mirip mimpi dalam tidurnya). Sebelum adanya penelitian mengenai REM, masih belum diketahui persis seberapa sering manusia bermimpi dalam tidurnya). sebelum adanya penelitian mengenai REM, masih belum diketahui persis seberapa sering manusia bermimpi.
Melalui riset laboratorium mengenai mimpi, subjek dibangunkan dari tidurnya setelah mengalami fase REM untuk diteliti aktifitas mentalnya selama tidur secara seksama. manusia diketahui mengalami mimpi pada setiap malam.
pada manusia dewasa, mimpi biasanya berlangsung pada sekitar 90 menit setelah tertidur dan terjadi lagi setiap 90 menit dengan durasi yang lebih lama, selama total 2 jam fase REM dalam tidur malam. dengan rata-rata 5 mimpi tiap malam, manusia rata-rata mengalami 136.000 impian sepanjang hidupnya dengan waktu yang setara dengan 6 tahun fase REM dalam tidur.
saat mengalami mimpi dalam fase REM, manusia mengalami peningkatan pada detak jantung, pernafasan, tekanan darah, konsumsi oksigen, dan penegeluaran getah lambung. tidur. Tidur fase REM biasanya disebut sebagai tidur paradoks karena memiliki karakteristik  seperti tidur fase awal (light sleep ) dan tidur fase lanjut (deep sleep) sekaligus. berdasarkan pengukuran pada EEG, fase REM adalah tidur fase awal (tingkat I), sedangkan berdasarkan pengukuran EMG merupakan tidur fase lanjut (tingkat IV), karena sebagain besar otot seolah-olah dilumpuhkan secara bersamaan untuk mencegah si  mimpi secara fisik melakukan apa yang diimpikannya (misalnya berjalan sambil tidur). 20% hingga 25% waktu tidur kita digunakan untuk mimpi. kita mimpi berkali-kali dalam semalam dan setiap mimpi  itu waktunya antara 5 sampai dengan 40 menit. walaupun demekian bayi bisa mimpi sampai delapan jam, maklum bayi tidurnya juga jauh lebih lama. kita jarang bisa mengingat mimpi, sebab pengalaman mimpi kita pada umumnya di simpan dalam otak sementara yang hanya bisa di ingat antara 5 hingga 10 menit saja.
pada saat kita mimpi otak tempat di mana biasanya kita berfikir (prefrontal cortex) itu tidak aktif sama seperti lumpuh, sebab mimpi terjadinya hanya di bagian depan otak kita (forebrain) oleh sebab itulah kita tidak bisa mengendalikan jalan arusnya mimpi kita. kita tidak akan pernah bisa mengatur  ingin mimpi apa? maka sebaiknya sebelum tidur harap berwudhu (dalam kondisi suci dari hadas), mengibaskan (membersihkan tempat tidur), lalu tidur di atas lambung sebelah kanan. dan berdoa... itu semua sesuai sunnah rasul. Pasti dech sangat bermanfaat... n moga aja bisa bermimpi bertemu dengan Rasulullah satu-satunya idola kita...  ^-^
"Dialah yang telah menjadikan malam bagi kalian supaya kalian beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kalian mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah I) bagi orang-orang yang mendengar” (TQS. Yunus: 67)
 
nb: dikelola dari berbagai sumber..


3 komentar:

kalo lucid dream gimana caranya

kalo lucid dream gimana caranya

Menanggapi soal mimpi memang agak sedikit membingungkan ketika mimpi tersebut seperti menjadi pertanda atau isyarat yang menjadi kenyataan..

Arti Mimpi Potong Rambut


Arti Mimpi HAMIL


Arti Mimpi ULAR


Arti Mimpi BUAYA

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More