Laman

Minggu, 13 Januari 2013

HEWAN INVERTEBRATA

 
 HEWAN INVERTEBRATA

Hewan Invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan invertebrata.Filum-filum hewan invertebrate.
  a. Filum protozoa Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksuan / generatif konjugasi.

Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas: 1) Kelas hewan berambut getar (ciliata) 2) Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda) 3) Kelas hewan berspora (sporozoa) 4) Kelas hewan berbulu cambuk (flagellata)

b. Filum porifera (hewan berpori)
Filum Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons.
Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca

Ciri-ciri umum Porifera
1.    Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
2.    Tubuh terdiri atas banyak sel.
3.  Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
4.    Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.
5.    Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).
6.   Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
7.   Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.
8.   Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan.
9.   Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.
10.  Forifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
 
Forifera terdiri dari tiga kelas:
1) Kelas corcorea
Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
2) Kelas hexactinelida
Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP
3) Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

c. Filum coelenterata (hewan berongga)
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata
1.    Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
2.    Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
3.    Bentuk tubuhnya simetri radial.
4.    Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.
5.    Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.
6.    Bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
 
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;
1) Kelas anthozoa
2) Kelas hydrozoa
3) Kelas scyphozoa

d. Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.
Ciri-ciri Platyhelmintes
1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
2.  Susunan tubuhnya simetri bilateral.
3.  Merupakan hewan triploblastik aselomata.
4.  Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.
5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.
 
 Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
1) Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
2) Kelas trematoda (cacing isap)
3) Kelas cestroda (cacing pita)
e. Filum Nemathelmintes (Nematoda)
Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.
Ciri-ciri Nemathelmintes
1.Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.
2.  Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
3.  Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
4.  Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.
5.  Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
6.  Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.

f.    Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen.
Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang.

Ciri-ciri Annelida
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.

g.    Filum Mollusca (hewan lunak)
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.
Ciri-ciri Mollusca
1. Merupakan hewan triploblastik.
2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.
5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.
6.    Mollusca bersifat hermoporit
 
Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
1) Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
2) Kelas gastropoda (golongan siput)
3) Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
4) Kelas amphineura

h. Filum echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.
Ciri-ciri Echinodermata
1.Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
2.Semua anggota hewan ini hidup di laut.
3.Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.
4.Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
5.  Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral(sistem pompa air).
6. Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.
 
Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
1) Kelas bintang laut (asteroidal)
2) Kelas landak laut (echinoidal)
3) Kelas bintang laut (opiuroidal)
4) Kelas lilin laut (crinoidal)
5) Kelas teripong (holothuroidae)

i. Filum antropoda
Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya. Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit.
Ciri-ciri Anthropoda
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2.Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
3.Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.
4.Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
5. Merupakan hewan bilateral simetris.
6.  Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna.
7.  Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.
8.  Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia.
9.Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).

 
 Filum antropoda terdiri atas:
1) Kelas serangga (insecta)
2) Kelas laba-laba (arachoidae)
3) Kelas udang-udangan (erustacea)
4) Kelas lipan (mynapoda)

Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
a. Sistem pencernaan pada hewan protozoa
Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

b. Sistem pencernaan pada golongan hermes
Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.

c. Sistem pencernaan pada hewan insecta
Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.


dikutib dari blog http://ulinnuha-92.blogspot.com/. jazakillah ukhty ulin... :)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More